
BM ITERA NEWS โ Tim Pengabdian Masyarakat (PkM) dari Program Studi Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (ITERA), bersama dengan mahasiswa lintas program studi Teknik Biomedis dan Teknik Mesin, telah berhasil melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang penanganan luka serta sosialisasi produk inovatif berbasis limbah kulit jeruk sebagai alternatif pengobatan keloid di Desa Rulung Raya, Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2025 dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai perawatan luka yang tepat dan memanfaatkan limbah kulit jeruk yang melimpah sebagai produk kesehatan yang bermanfaat.
Inovasi yang diperkenalkan dalam kegiatan ini adalah penggunaan Silicon Patch Bioactive (Citrus nobilis L), sebuah produk patch silikon berbahan dasar kulit jeruk yang kaya akan flavonoid, yang memiliki manfaat dalam penyembuhan luka dan pencegahan keloid. Produk ini juga menawarkan alternatif pengobatan yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan. Kegiatan dimulai dengan survei dan identifikasi masalah yang dihadapi masyarakat desa, yaitu tingginya prevalensi keloid akibat luka kerja, terutama bagi petani yang terpapar risiko luka saat bekerja di kebun jeruk. Tim pengabdian kemudian melanjutkan dengan fabrikasi silicon patch dari kulit jeruk, serta analisis kualitas produk melalui uji laboratorium untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam pengobatan luka.

Penyuluhan dan Pelatihan Praktis
Sesi penyuluhan kepada masyarakat diberikan pengetahuan tentang wound healing (penyembuhan luka) dan cara-cara mencegah terjadinya keloid dengan perawatan luka yang tepat. Penyuluhan ini dilengkapi dengan pelatihan praktis mengenai pembuatan Silicon Patch Bioactive dari kulit jeruk, yang disampaikan oleh para dosen dan mahasiswa ITERA. Para peserta, terutama petani dan ibu rumah tangga, antusias mengikuti pelatihan ini, dengan sebagian besar berhasil mempraktikkan teknik pembuatan patch secara mandiri. Dosen dan Mahasiswa yang Terlibat: Muhammad Artha Jabatsudewa Maras, M.T. (Dosen, Ketua PkM) โ Mengkoordinasikan kegiatan dan memastikan kelancaran seluruh proses pelaksanaan pengabdian. Endah, S.Pd., M.Biotech. (Dosen) โ Menyusun materi penyuluhan tentang wound healing dan penanganan luka serta menjadi narasumber saat sesi penyuluhan. Meita Mahardianti, M.Biomed. (Dosen) โ Bertanggung jawab dalam pendampingan pelatihan pembuatan silicon patch dan menjadi narasumber kedua pada sesi penyuluhan. Sekar Asri Tresnaningtyas, M.Biomed (Dosen) โ Mengkoordinir kegiatan dan menyusun soal pre-test serta post-test. Rosita Wati, M.Sc. (Dosen) โ Membimbing peserta dalam sesi praktek pembuatan silicon patch dan memanajemen kegiatan. Dr. Aldi Herbanu, S.Si. (Dosen) โ Membantu koordinasi dengan aparat Desa Rulung Raya serta menyusun laporan akhir. Marsudi Siburian, M.Biotech. (Dosen) โ Mengelola dokumentasi dan publikasi artikel berita PkM. Selain dosen-dosen tersebut, tim pengabdian juga melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi di ITERA, yaitu: Widi Reeh Adi Agung (Mahasiswa Teknik Mesin) โ Sebagai ketua kelompok mahasiswa yang mengkoordinasi kegiatan mahasiswa dalam program pengabdian ini, membantu tim dosen selama proses kegiatan, demo, dan dokumentasi.Diikuti oleh tim mahasiswa lainnya dalam membantu suksesnya program pengabdian terdiri dari Ferlyta (Mahasiswa Teknik Biomedis), Ummi Fatonah (Mahasiswa Teknik Biomedis, Ranti Virginia Putri (Mahasiswa Teknik Biomedis), Nafiz Ahmadin Harily (Mahasiswa Teknik Biomedis), Karisma Pandianagan (Mahasiswa Teknik Biomedis), Muhammad Irgi Bachtiar (Mahasiswa Teknik Mesin), Dian Fitrianai (Mahasiswa Teknik Biomedis).


Berdasarkan hasil evaluasi pre-test dan post-test, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai penanganan luka dan pencegahan keloid. Sebelum kegiatan, banyak warga yang tidak tahu cara yang benar dalam merawat luka, sedangkan setelah penyuluhan dan pelatihan, pengetahuan mereka meningkat, terutama mengenai penggunaan antiseptik, tahapan penyembuhan luka, serta peran Silicon Patch sebagai alternatif pengobatan keloid. Tim pengabdian berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi kesehatan, tetapi juga memberdayakan masyarakat Desa Rulung Raya untuk memanfaatkan limbah kulit jeruk sebagai produk kesehatan yang bernilai ekonomis. Setelah dilatih, masyarakat diharapkan dapat memproduksi dan memasarkan Silicon Patch ini sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis sumber daya alam lokal yang berkelanjutan.


Kegiatan ini didanai sepenuhnya oleh Pertamina Foundation melalui program kompetisi PF Muda skala nasional, sebagai salah satu pemenang. PF Muda memberikan dukungan pendanaan kepada proyek inovatif yang memiliki dampak sosial dan lingkungan. Selain itu, dukungan yang luar biasa juga diberikan oleh pihak Pemerintah Desa Rulung Raya yang ikut berperan dalam kelancaran acara ini, mulai dari koordinasi administratif hingga partisipasi aktif masyarakat dalam penyuluhan dan pelatihan.
Sebagai penutup, ketua tim, Muhammad Artha Jabatsudewa Maras, M.T., menyatakan, “Kami berharap inovasi Silicon Patch Bioactive ini bisa menjadi solusi yang tidak hanya efektif untuk kesehatan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru berbasis potensi lokal yang dapat berkelanjutan.” Dengan keberhasilan program ini, tim pengabdian dari ITERA dan PF Muda Pertamina Foundation berharap bisa terus berkolaborasi dengan masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif yang berdampak luas pada peningkatan kualitas hidup dan perekonomian desa.